Kamis, 13 Juni 2019

6 Hari 5 Malam Wisata Lombok (DAY 02 & 03: GILI TRAWANGAN)

Hello pecinta travelling...

Di artikel lanjutan ini, saya ingin meneruskan cerita pengalaman saya travelling di Lombok di hari ke 2.

Setelah di hari pertama saya bermain air di Lombok bagian Selatan (Pantai Tanjung Aan, Bukit Merese, dan Pantai Kuta), pada hari ke 2 ini saya dan keluarga melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Yeayyyy...!! 

Karena kami berempat membawa koper masing2  1 koper (total 4 koper), tentunya ini akan sangat merepotkan saat penyebrangan ke Gili, maka kami menitipkan koper-koper kami ke Receptionist Hotel Montana Premier. Kalau ditanya : "Enak gak sih titip koper di hotel?" Enak2 aja! Karena sepulangnya kami dari Gili keesokan harinya, kami akan kembali menginap di Hotel Montana Premier Senggigi ini 😊😊

Untuk pakaian2 dan perlengkapan pribadi lainnya selama kami di Gili, kami masing2 membawanya dalam tas ransel (backpack bag), jadi jangan lupa ya persiapkan membawa tas ransel ini saat kalian akan berlibur ke Lombok, khususnya jika kalian punya rencana ingin ke Gili. 

Karena harga air minum di Gili termasuk mahal, maka kami sudah membawa persediaan air minum di masing2 tas ransel. Untuk makan siang, kami sudah membeli KFC, yang rencananya akan kami bawa untuk makan di hotel di Gili Trawangan.

Start dari Hotel Montana Senggigi sekitar pukul 9 pagi. Order transport via Go Car. Tarifnya dari Hotel Montana ke Pelabuhan Bangsal Rp. 110.000,-

Perjalanan menuju Pelabuhan Bangsal sekitar 1 jam, dengan jalur melewati jalan raya Senggigi lalu bukit Malimbu. Kita juga akan melewati villa Hantu. Gak akan bosen deh selama di kendaraan, karena view yang kita lihat adalah hamparan pantai biru yang indah. Jalan berkelok naik dan turun. 

Ada 2 jalur alternatif untuk menyebrang ke Gili Trawangan : pelabuhan Bangsal dan Pelabuhan Nara. Pelabuhan Bangsal untuk penyebrangan perahu umum (public boat) dan Pelabuhan Nara untuk Fast boat. 

Karena tema travelling saya adalah "Economic Travelling", maka saya memakai public boat, yakni perahu kayu (semacam perahu nelayan) yg dilengkapi 3 motor mesin. Harga sangat murah yakni Rp. 15 ribu perorang (sudah termasuk biaya asuransi dari Jasa Rahardja). Saat kita pesan tiket, penjual tiket akan menanyakan nama, usia dan alamat tiap penumpang. 


Kita akan diberi tiket dengan warna tertentu, misalnya warna kuning, putih, pink, dan warna lainnya. Satu perahu bisa muat 40 an orang. Setelah membayar tiket, kita harus menunggu panggilan. Biasanya sih kita tidak perlu menunggu lama, kurang lebih 10 menit. Panggilan akan diumumkan lewat pengeras suara, meminta penumpang untuk naik ke perahu. Panggilan untuk naik ke perahu disesuaikan dengan warna tiket yg kita dapatkan. 

Jangan takut ya, di dalam perahu tersedia pelampung2 kok. Tapi jangan heran juga kalau di dalam perahu kita akan bercampur dengan barang2 penumpang lain seperti sepeda, sayuran, telur2, dan lain2, karena public boat ini merupakan perahu pengangkut orang dan barang. Perjalanan memakai perahu umum ini memakan waktu selama kurang lebih 20 menit.






Sebaiknya gunakan sandal ya, jangan bersepatu, karena dijamin kaki kita akan basah saat naik dan turun dari perahu. Saat di atas perahu, buatlah diri kita senyaman mungkin. Nikmati gelombang air lautnya dan manjakan mata kita dengan birunya laut yang luas. Asyik lho!

Saat turun dari perahu, kita disuguhi pemandangan hiruk pikuk dermaga Gili. Bule2 berseliweran, bercampur dengan masyarakat lokal. Ada yang berjalan kaki, ada yang bersepeda, dan juga lalu lalang dokar (cidomo).

Sekali lagi, karena semboyan saya adalah liburan hemat, maka untuk mencapai hotel, saya memilih berjalan kaki sambil mencari sepeda sewaan. Hotel yang saya pesan di Gili Trawangan adalah Laguna Gili Beach Resort. Jadi dari pelabuhan, saya berjalan kearah kanan dan jalan lurus di sepanjang pinggir pantai. Tepat di depan Masjid Agung, saya melihat tempat penyewaan sepeda. Harga sewa per jam Rp. 25 ribu, dan perhari Rp. 50 ribu. Jadilah saya ambil yang perhari. Gowes gowess deh sampai ke hotel 😊😊 





Oya, menurut info yang saya dengar, harga cidomo di Gili cukup mahal. 1 orang bisa diatas Rp. 50 ribu. Seringkali kita diminta bayar secara charter alias borongan, bahkan dari yang saya dengar ada bule diminta bayar Rp.200 ribu sekali jalan.

Setelah check in hotel, makan siang pakai KFC yang tadi sudah dibeli, istirahat sebentar, lalu kita semua kembali bergowess ria mengelilingi Gili Trawangan sambil mencari spot yang bagus untuk hunting sunset.


Dapat dehhh sunsetnya! Yang mau bermain air di Gli Trawangan, bisa banget lho karena airnya di sini jernih, ombaknya tenang. Jadinya lebih nyaman dan aman. 

Menjelang malam, klub2 dan cafe2 di sini ramai  dipenuhi bule2 dan hingar bingar musik. Selalu ada pesta yang diadakan bergilir di masing2 cafe tiap malamnya. Ada juga life music. Kalau mau cari makanan murah, bisa mampir ke Night Market dekat dermaga. Kalau mau nasi dan pecel ayam / lele, ada juga rumah makan yang jual di sini dengan harga per paket Rp. 25 ribu.


Pagi hari di Gili Trawangan agak sepi. Jadi kalau mau gowes2 bebas di Gili, momen paling tepat di pagi hari. Buat berenang di pantai juga oke banget.

Menjelang sore, saya bersama keluarga pun kembali ke dermaga untuk membeli tiket balik ke pelabuhan Bangsal. Perjalanan laut menuju Bangsal sama seperti sebelumnya yang menuju Gili Trawangan, memakan waktu kurang lebih 20 menit. 

Setibanya di Pelabuhan Bangsal, kami jalan sedikit menuju luar pintu pelabuhan, sampai kemudian kami mendapatkan taksi Blue Bird yang kosong. Biaya taksi di hari itu ternyata lebih murah dari Go Car, yakni sebesar Rp. 105ribu dari Pelabuhan Bangsal - Hotel Montana Premier Senggigi.

Makan malam kami beli via GoFood dan kami pun istirahat untuk saving energy karena keesokan harinya kami berencana mengunjungi air terjun Benang Stokel dan Benang kelambu. 

Bahasan hari ke 4 akan kami lanjutkan di artikel berikutnya yaaaa... 


  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar